PENGERTIAN
SASTRA
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya
bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi
kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan
lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan,
keindahan dalam isi dan ungkapannya. Istilah sastra sendiri, berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya
diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik.
Bahasa yang
indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik
artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra
disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa
Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau
sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata
”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
PERANAN SASTRA
- Memberikan kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran – kebenaran hidup ini. Seperti pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang manusia, dunia, dan kehidupan.
- Memberikan kegembiraan dan kepuasan batin.
- Dan juga dapat menolong pembacanya menjadi manusia yang berbudaya.
Sastra juga sebagai karya
seni, karena di dalam sastra itu terdapat keindahan. Contohmya seperti puisi,
karena puisi memiliki gaya bahasa, irama dan bunyi yang berbeda dari karya
sastra yang lainnya.
Manfaat
belajar sastra bagi saya sangat bermanfaat, karena sebelum saya mempelajari
sastra, saya tidak mengetahui secara detail yang harus dilakukan dan yang harus
dikerjakan untuk membuat karya sastra seperti membuat puisi, membuat novel dan
karya – karya sastra lainnya.
HUBUNGAN ANTARA SASTRA DAN SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar,
karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan
dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan
seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia
berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan
dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem
nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang
semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities.
Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi,
berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi
lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan
dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk
menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities,
disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities
masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan
waktu.
Hampir
disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama,
karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk
menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk
memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian
melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial,
manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga
lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah
penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa,
adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap
oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat
kurang berkomunikasi.
Karena seni
memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga
penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media
penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap
hal yang lepas dart pengamatan orang lain.
IBD adalah
salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart
MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang
keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan
tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya.
Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra,
dan sebaginya..
Orientasi
the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart
disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat
menjadi homo humanus yang lebih baik.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Prosa adalah
suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm)
yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang
artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru,
prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,
dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa
terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima
Komponen Dalam Prosa Lama :
1.
Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita
pelipur lara
Lima
Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita
pendek
2. Roman/
novel
3. Biografi
4. Kisah
5.
Otobiografi
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni
yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau
kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya
untuk mencapai sukses.
2. Prosa
fiksi memberikan infonnasi
Fiksi
memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam
novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau
laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat
menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa
fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
IBD yang di hubungkan dengan puisi
Puisi (dari
bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di
mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain
arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima,
ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas
Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1. Figura
bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggugah hati
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan
keinsyafan sosial.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar