Jumat, 03 April 2015

Manusia dan Keindahan

Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).

Renungan
Renungan berasal dari kata dasar renung, yang berarti diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Saya sendiri pastinya pernah merenung, merenungkan hal-hal yang telah terjadi selama hidup saya, memikirkan kembali segala sesuatu yang saya alami dalam hidup saya, kemudian memikirkan dalam-dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, baik buruknya, bermanfaat atau tidaknya dan sebagainya. Hasil dari saya merenung itu disebut sebagai renungan.
Ada beberapa teori dalam renungan, yaitu:
1. Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato, yang karya-karya tulisannya sebagian membahasa estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni, Plato mengemukakan teori peniruan. Hal ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Dalam jaman modern ini, teori metafisik lainnya dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau, seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita.
2. Teori Psikologis
Sebagian ahli estetik abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanyna dengan menggunakan metode-metode psikologis. Misalnya, menurut teori psikoanalisi bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginana alam bawah sadar seseorang. Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu tanda atau lambang manusia. Menurut teori penandaan, karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.
3.  Teori Pengungkapan
Dasar dari teori ini adalah bahwa “art is an expression of human feeling”. Teori ini berhubungan dengan yang  dialami seorang seniman yang akan menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal adalah seorang filsuf Italian bernama Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang berjudul “Aesthetic as  Science of Expression and General Linguistic.” Dalam buku tersebut, beliau menyatakan bahwa “art is expression of impressions (seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)

Keserasian
Kata serasi, mendengar kata tersebut pastinya yang terlintas di pikiran kita adalah cocok, pas, atau sesuai. Keserasian, berasal dari kata serasi, dimana serasi memiliki arti cocok atau sesuai benar. Kata cocok mengandung unsur perpaduan , pertentangan ukuran, dan seimbang. Segala sesuatu yang serasi pasti menghasilkan suatu keindahan, misalnya keserasian pakaian yang kita kenakan, maka akan terlihat indah dan enak untuk dilihat. Ada beberapa teori keserasian, diantaranya:
1. Teori Objektif
Teori ini berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat  yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori ini adalah Plato, dan Hegel.
2. Teori Perimbangan
Teori ini berpendapat bahwa keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda-benda yang disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Pendukung teori ini adalah Pythagoras.
Kesimpulannya, menurut saya  segala sesuatu yang serasi pasti akan menghasilkan suatu keindahan yang enak untuk dilihat mata kita dan keserasian tersebut membuat kita merasa senang dan nyaman. Dalam hidup, kita juga harus memperhatikan keserasian dalam segala aspek baik dalam hal berpakaian, selera seni, atau bahkan dalam kehidupan bersama dengan sesama manusia.
3. Teori Subjektif
Teori ini berpendapat bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar