Biasanya pada video game terdapat istilah scene 2.5D. Sebenarnya istilah tersebut tidak berbeda jauh dari scene 2D (dua dimensi). Hanya saja 2.5D memiliki beberapa fitur tambahan berupa efek cahaya, bayangan dan sebagainya yang dibuat agar seakan-akan menyerupai scene 3D.
Biasanya gameplaynya memang mirip game 2D dimana kita hanya bisa bergerak secara horizontal dan vertical namun beberapa gambarnya di render secara 3D.
Teori grafik 2.5D ini biasa juga disebut dengan pseudo-3D sedangkan pada istilah game lebih dikenal dengan isometric/diametric/trimetric projection.
Kegunaan 2.5D dalam game adalah sebagai pengaturan gerakan seperti golden axe, double dragon, path finding yang biasanya cukup sederhana. Hal ini berguna untuk mengikuti posisi pemain dan agar game lebih 'hidup'.
Pada video game, biasanya scene 2.5D ini lebih digunakan dalam visualisasi geografis (GVIS) untukmembantu memahami representasi visual spasial-kognitif atau visualisasi 3D.
Bermain game di PC juga dianggap lebih mudah untuk "naik level". Ketika gamer ingin memainkan game yang butuh spesifikasi tinggi, tinggal upgrade saja PC-nya dengan menambah RAM atau mengganti kartu grafis.
Spesifikasi PC yang dirakit untuk para gamer akan memastikan tak ada cerita permainan mendadak lemot apalagi putus-putus.
Fleksibelitas ini yang kemudian jadi andalan smartphone untuk "merebut" hati para gamer. Selama spesifikasi ponsel—seperti dukungan RAM dan prosesor—memenuhi, bermain game sekarang bisa dilakukan di sembarang tempat. Adapun soal kualitas grafis ponsel untuk game, kini sudah ada pula pemograman aplikasi antar-muka (API) baru yang memastikan tampilan gambar di layar ponsel setara dengan PC.
Fasilitas baru itu dikenal dengan sebutan "Vulkan API 1.0", versi terbaru paket pemrograman antar-muka Open Graphics Library for Embedded System (Open GL-ES). Smartphone yang sudah mengadopsi aplikasi berbasis Vulkan API, memiliki kemampuan pengelolaan optimal untuk penggunaan prosesor (CPU), kartu grafis (GPU), dan memori (RAM).
Bila Open GL dirancang untuk mendukung CPU smartphone berbasis prosesor dengan inti tunggal (single-core), Vulkan API disiapkan untuk prosesor berinti banyak (multi-core). Efisiensi kinerja prosesor dari smartphone yang telah mengadopsi Vulkan API untuk tampilan grafisnya didapat dari pembagian beban kerja yang lebih merata antar-core.
Adapun efek penyematan Vulkan API untuk GPU dapat ditengok dari frame rate dan rendering yang lebih baik. Hasilnya, tak ada lagi gambar dan permainan "lemot" sekalipun dijalankan di ponsel.
sumber:
https://eituzed.blogspot.co.id/2015/04/penampilan-grafik-scene-game-komputer.htmlhttp://tekno.kompas.com/read/2016/06/08/05223817/pilih.mana.main.game.di.pc.atau.ponsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar